A. Potensi Umum
Potensi Umum yang terdapat di desa Jiwa Baru meliputi : batas, jarak, luas dan kondisi tanah.
- Batas desa. Batas desa Jiwa Baru : sebelah Utara berbatasan dengan desa Gunung Raja, sebelah Selatan berbatasan dengan desa Pagar Gunung, sebelah Timur berbatasan dengan desa Kuang Dalam dan sebelah Barat berbatasan dengan desa Suka Merindu.
- Jarak desa. Jarak desa Jiwa Baru desa Beringin (ibukota kecamatan) 18,3 kilo meter, dengan waktu tempuh 27 menit dengan kendaraan bermotor, jarak dengan kota Muara Enim (ibukota kabupaten) 117 kilo meter, dengan waktu tempuh 1 jam 57 menit dengan kendaraan bermotor, jarak dengan kota Palembang (ibukota provinsi) 105 kilo meter, dengan waktu tempuh 2 jam 19 menit dengan kendaraan bermotor.
- Luas desa. Luas wilayahnya desa Jiwa Baru … hektar, dengan rincian untuk pemukiman penduduk … hektar, untuk perkebunan … hektar, untuk persawahan … hektar dan sisanya untuk lain-lain.
- Kondisi Tanah. Desa Jiwa Baru memiliki tanah yang subur dan daratan rendah yang potensial untuk dikembangkan. Dengan keberadaan tanah yang subur tersebut ditambah dengan ditumbuhi rumput yang hijau maka cocok untuk lahan perkebunan Kelapa Sawit dan perkebunan Karet, begitu juga dengan jenis tanaman lain, seperti Nenas, Kacang-kacangan, dan sayur-sayuran lainnya. Luas keseluruhan tanah yang terdapat di desa Jiwa Baru adalah … hektar. Dengan rincian luas tanah menurut pemanfaatannya : Tanah Fasilitas Umum ... hektar, Tanah Perkebunan … hektar, Tanah Peladangan … hektar, Tanah Sawah … hektar, Tanah Rawa … hektar, Tanah Hutan … hektar
B. Potensi Sumber Daya Air
Potensi Sumber Daya Air yang terdapat di desa Jiwa Baru meliputi : sungai, danau dan rawa
- Sungai. Untuk potensi sungai di desa Jiwa Baru terdapat sebuah sungai dengan kategori sungai sedang, memiliki air yang agak jernih, bebas pencemaran, dan berarus tenang. Sungai yang dimaksud adalah Sungai Lubai, sungai ini mengaliri desa-desa tua di Lubai, berawal dari sumber air di dekat desa Simpang Meo, Tanjung Agung, Muara Enim berakhir muaranya di sungai Rambang di dekat desa Lubuk Keliat, Rambang Kuang, Ogan Ilir. Selain sungai Lubai di desa Jiwa Baru, terdapat juga kecil yaitu : Sungai Mahang, Sungai Gambir, Sungai Pegang, Sungai Pematang, Sungai Puhun, Sungai Sehokdian, Sungai Sepape, Sungai Sabut. Berkaitan dengan potensi sungai, maka masyarakat di desa Jiwa Baru, dapat memanfaatkan sungai untuk dijadikan tempat wisata/istirahat sekaligus sebagai tempat mencari protein hewani bagi penduduk desa Jiwa Baru dengan memancing ikan, dan pembuatan kerambah disepanjang bantaran Sungai Lubai, sehinga potensi sungai dapat dioptimalkan menjadi sumber peningkatan perekomian masyarakat sektor perikan seperti : ikan Gabus, ikan Baung, ikan Toman, ikan Bujok, ikan Lampam, ikan Kepatung, ikan Kepipel, ikan Kepah.
- Danau. Untuk potensi danau di desa Jiwa Baru terdapat beberapa danau yaitu : danau Jambu Humbai, danau Petedoh, danau Lubai Mati, danau Kuali Gane, danau Hiu-hiu, danau Katung, danau Kemuton, danau Tehap. Dari beberapa danau tersebut ada sebuah danau yang potensial dikembangkan sebagai obyek wisata yaitu Danau Jambu Humbai terletak di dekat Jiwa Baru, memiliki daya tarik yang besar bagi para wisatawan yang hobi memancing. Berkaitan dengan potensi danau, maka masyarakat di desa Jiwa Baru, dapat memanfaatkan danau untuk sektor perikanan dan pariwisata.
- Rawa. Untuk potensi rawa di desa Jiwa Baru terdapat rawa didekat sungai Puhun dan sungai Pegang, yang belum dimanfaatkan oleh penduduk setempat. Berkaitan dengan potensi rawa, maka masyarakat di desa Jiwa Baru, dapat memanfaatkan rawa untuk sektor perikanan darat, lahan tanaman sayuran seperti : Bayam, Kangkung dan dijadikan tanah persawahan.
C. Potensi Sumber Daya Manusia
Potensi Sumber Daya Manusia yang terdapat di desa Jiwa Baru meliputi : penduduk, mata pencaharian.
- Penduduk. Penduduk memiliki pengaruh yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan pembangunan, sehingga penduduk merupakan sumber daya sebagai salah satu faktor penentu pembangunan, berhasil tidaknya pembangunan tersebut tergantung dari kwalitas sumber daya manusia masing-masing desa. Maslah Penduduk perlu mendapat penanganan yang serius sehingga mobilitas penduduk dapat diketahui secara akurat. Sehingga beban desa penampung jumlah penduduk dapat dikendalikan sesuai dengan daya dukung alam yang tersedia. Desa Jiwa Baru memiliki penduduk berjiunlah 1.481 jiwa, dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 399 KK. Jumlah penduduk laki-laki 781 jiwa (52,74 %), dan jumlah perempuan 700 jiwa (47,26 %). Jika dilihat dari umur penduduk maka secara keseluruhan berada pada usia yang produktif atau potensial, yakni berumur berkisar antar 16-20 tahun sampai 61-65 tahun.
- Mata Pencaharian. Jika dilihat dari mata pencaharian penduduk maka bersesuaian dengan kondisi alam Desa Jiwa Baru sebagai daerah pertanian, mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai petani Karet. Adapun mata pencaharian lainnya : pegawai negeri dan swasta. Suku Melayu Palembang mempakan suku mayoritas di Desa Jiwa Baru (85 %), sisanya terdiri dari penduduk bersuku minang, jawa dan bali, dengan agama mayoritas penduduk islam.
D. Potensi Adat dan Tradisi
Potensi Adat dan Tradisi yang terdapat di desa Jiwa Baru meliputi : jujur, gambek ahi, ngumpulkan sanak, ngarak pengantin, lelang ongkol, bahasa
- Jujur (Patrilineal). Masyarakat desa Jiwa Baru, merupakan desa yang masih kental terhadap adat dan tradisi lama dimana masyarakatnya masih menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan, toleransi antar warga masyarakat, serta adat istiadat yang lama dan bahasa yang digunakan. Berkaitan dengan potensi Adat perkawinan, maka masyarakat di desa Jiwa Baru, menggunakan sistem perkawinan isteri mengikuti kediaman suami.
- Ngambek Ahian. Masyarakat desa Jiwa Baru, merupakan desa yang masih kental terhadap adat dan tradisi lama dimana masyarakatnya masih menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan, toleransi antar warga masyarakat, serta adat istiadat yang lama dan bahasa yang digunakan. Berkaitan dengan potensi ngambek ahian, maka masyarakat di desa Jiwa Baru, mengadakan gotong royong. Ngambek akhi dalam bahasa Lubai, mempunyai makna mengambil hari suatu kegiatan memberikan tenaga bantuan kepada pihak lain agar dihari yang lain orang yang kita bantu tadi akan memberikan tenaga bantuan kepada pihak kita kembali. Pelaksanaan ngambek akhi biasanya dilaksana pada saat kegiatan musim nugal, yaitu acara menanam padi di ladang dalam bahasa Lubai "ume".
- Ngumpulkan sanak. Masyarakat desa Jiwa Baru, merupakan desa yang masih kental terhadap adat dan tradisi lama dimana masyarakatnya masih menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan, toleransi antar warga masyarakat, serta adat istiadat yang lama dan bahasa yang digunakan. Berkaitan dengan potensi ngumpul sanak, maka masyarakat di desa Jiwa Baru, mengadakan mengumpulkan keluarga dalam rangka menghimpun dana dari sanak keluarga, untuk mensukseskan acara resepsi pernikahan putera-puterinya.
- Ngarak pengantin. Masyarakat desa Jiwa Baru, merupakan desa yang masih kental terhadap adat dan tradisi lama dimana masyarakatnya masih menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan, toleransi antar warga masyarakat, serta adat istiadat yang lama dan bahasa yang digunakan. Berkaitan dengan potensi Ngarak pengantin, maka masyarakat di desa Jiwa Baru, mengadakan acara adat mengiringi kedua mempelai menuju tempat duduk pelaminan. Biasanya acara ini dilaksanakan dengan seni Terbangan.
- Lelang Ongkol. Masyarakat desa Jiwa Baru, merupakan desa yang masih kental terhadap adat dan tradisi lama dimana masyarakatnya masih menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan, toleransi antar warga masyarakat, serta adat istiadat yang lama dan bahasa yang digunakan. Berkaitan dengan potensi Lelang ongkol, maka masyarakat di desa Jiwa Baru, mengadakan suatu tradisi yaitu melelang kue Engkak Ketan atau Ayam Bakar seekor utuh setiap pelaksanaan resepsi pernikahan. Panitian menawarkan kue Engkak Ketan atau Ayam bakar kepada hadirian, siapa yang berani menawar lebih tinggi biasanye dialah yang mendapatkan lelalang itu. Hasil dari pelelangan ini uang yang didapatkan langsung di umumkan pada acara resepsi perniakahan, jumlah dana yang terkumpul bisa mencapai sebesar Rp. 50.000.000,-
- Bahasa. Masyarakat desa Jiwa Baru, merupakan desa yang masih kental terhadap adat dan tradisi lama dimana masyarakatnya masih menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan, toleransi antar warga masyarakat, serta adat istiadat yang lama dan bahasa yang digunakan. Berkaitan dengan potensi Bahasa, maka masyarakat di Jiwa Baru, dalam berkomuniskasi menggunakan bahasa Lubai. Bahasa Lubai, hampir sama dengan Bahasa Rambang, Bahasa Lematang, Bahasa Lahat, Bahasa Ogan.
Demikian kajian potensi desa Jiwa Baru, semoga bermanfaat bagi kita semua dan kepada para pengunjung yang memiliki data akurat tentang potensi desa Jiwa Baru, kami harapan sudi kiranya memperbaiki tulisan ini.